dr Bahagia Mokoagow: Kepada orang tua perhatikan pergaulan anaknya

foto humas

Sulut, sulutexpress.com-“Sejak dikeluarkan UU 52 tahun 2009 tentang pengembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera adalah membangun keluarga menuju masyarakat sejahtera yang lebih adil dan berkualitas tapi itu tidak semudah membalik telapak tangan karena perubahan tataran peraturan strukutur, paradigma serta kultur yang perlu dilakukan dan membutuhkan waktu yang cukup lama.”

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kependudukan Pencataran Sipil (Dukcapil) dan Keluarga Berencana (KB) Provinsi Sulawesi Utara dr Bahagia Rejeki Mokoagow MS.i M.Kes saat membuka acara Sosialisasi Kebijakan Bidang Bina Keluarga Balita dan Pembinaan Ketahanan Remaja di ruang F.J Tumbelaka Kamis (06/07) Kemarin.

Selain itu dr Bahagia juga mengatakan Reformasi birokrasi bidang kependudukan dalam memberikan pelayanan pada masyarakat perlu dipahami dalam arti luas, lebih dari mengubah pandangan aparat di negeri ini yang melihat pelayanan masyarakat sebagai pekerjaan yang dilayani bukan pekerjaan untuk melayani, pelayanan masyarakat yang adil dan bekualitas juga mencakup tanggung jawab negara kepada rakyatnya.

Tambahnya lagi, Sebagai pemerintah tugas utama terhadap masyarakat adalah memberikan pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh masyarakat jangan sampai ada slogan “Jika bisa ditunda mengapa dipercepat” dan bukannya “Jika dipercepat mengapa harus ditunda”.

“Oleh karena itu aparatur dan organisasi pemerintah termasuk Dinas Dukcapil dan KB Sulut dituntut untuk terus meningkatkan kapasitasnya supaya bisa memberikan pelayanan prima kepada masyarakat,” ujar Bahagia Mokoagow.

Selanjutnya dr Bahagia menjelaskan bahwa masyarakat sekarang ini sudah sangat maju dan kritis dalam pemikiran seiring dengan itu perubahan dan perkembangan yang begitu cepat di era reformasi birokrasi ini ada hal yang menjadi perhatian oleh pemerintah provinsi, maupun kabupaten /kota yang mengimplementasikan program dan Visi Misi Gubernur Sulawesi Utara yang dirangkum dalam sebuah slogan OD-SK yang artinya “Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan” supaya bisa memberikan pelayanan prima untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, memiliki harapan hidupn yang panjang, cerdas berdaya saing tinggi dan berprestasi.

dr Bahagia mengharapkan kiranya dengan sosialisasi kebijakan di bidang bina keluarga balita dan pembinaan ketahanan remaja ini saya mengajak kita semua berbagi pengalaman, dan semoga bermanfaati demi anak-anak masa depan bangsa.

“Kepada orang tua untuk memperhatikan pergaulan anaknya, jauhi pergaulan bebas obat obat terlarang dan kepada anak remaja sex itu adalah perbuatan yang singkat tapi dengan akibat yang panjang”, tutup dr Bahagia.

Turut Hadir unsur Pemuda Remaja Gereja, Masjid, Karang Taruna , LSM, dan Pejabat dari Kabupaten/ Kota se Sulut. (Onal/tim)

 745 total views,  2 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *