OD-SK Hadiri Puncak Peringatan Hari Lahir Bung Karno
Blitar, sulutexpress.com-Bulan Juni adalah Bulan Bung Karno (panggilan akrab Mendiang Proklamator dan Presiden RI ke-1) sekaligus peringatan Hari Lahirnya Pancasila yang dirayakan secara meriah dan khusyuk dimana puncak acaranya di gelar di Kompleks Makam Ir Soekarno, Sananwetan Kota Blitar-Jawa Timur, Senin Malam (05/06).
Dihadiri ribuan pengunjung dari segenap penjuru daerah di Indonesia, acara yang dirangkaikan dengan Sholat Bersama, Tauziah dan Tahlilan yang dilakukan depan Makam Sang Putra Fajar diikuti juga oleh Keluarga Megawati Soekarno Putri, Angota Menteri Kabinet, Struktural DPP PDI-P, Para Gubernur/Wakil Gubernur dan Bupati/Wakil Bupati dari PDI-P serta Ketua2 DPD PDI-P dipimpin Ketua Umum PB NU KH Prof Said Aqil Siraj.
Tampak juga Gubernur Olly Dondokambey SE yang didampingi Ketua TP PKK Sulut Ir Rita Dondokambey-Tamuntuan serta Wakil Gubernur Drs Steven OE Kandouw.
Sementara itu Ketua PB NU KH Prof Said Agil Siraj dalam Tauziah atau ceramahnya menyatakan bahwa Mendiang Bung Karno adalah sosok seorang yang Nasionalis-Religius sehingga sampai saat ini menjadi Inspirasi bagi Kaum Nasionalis dalam memberi peran bagi kemajuan Bangsa.
Lebih jauh lagi, KH Said Agil Siraj mengajak segenap Umat Muslimin dan Muslimat untuk tetap menjalankan Perintah sesuai ajaran-Nya dan dapat mempelopori sebagai agen pemersatu bangsa ditengah kondisi bangsa dan negara ini mengalami goncangan dan ancaman Intoleransi dan disintegrasi bangsa.
Selanjutnya Presiden RI Ke-5 yang juga selaku Ketua Umum PDI-P DR (HC) Hj Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai salah satu Anak Kandung dan Anak Idiologis Sang Penyambung Lidah Rakyat, Foundhing Father Bangsa Indonesia Bung Karno dengan semangat untuk terus kobarkan spirit nasionalisme dan persatuan dengan mengibar-ibarkan bendera Merah Putih di Pendopo juga memberikan sambutan khusus memperingati hari lahir Bung Karno seusai buka puasa dan tarawih Bersama di makam Bung Karno.
Ibu Mengawati mengatakan agenda peringatan dilakukan malam hari untuk menghormati ibadah puasa dan tarawih serta supaya acara berlangsung lebih hikmat untuk mengenang perjuangan Bung Karno serta para pendiri bangsa termasuk tokoh dari NU dan Muhammadiyah pada waktu itu bisa berjuang bersama, maka dipilih waktunya malam
Megawati mengatakan saat ini ada keprihatinan karena banyak yang lupa sejarah sebelum merdeka ataupun setelah merdeka.
“Hari-hari ini ada sebagian bangsa Indonesia yang tidak menperbesar cara pandang berpikirnya justru mempersempit. Sepertinya hanya satu kelompok yang mempunyai tanah air tercinta ini,” ujar Megawati sebagai mana dikutip Kabag Humas Pemprov Sulut Roy RL Saroinsong SH di saat bersama menghadiri acara dimaksud.
Beliau meminta semua pihak untuk bercermin kepada situasi yang dialami sejumlah negara di Timur Tengah yang mengalami kekacauan. Mengakhiri rangkaian acara, Megawati menyerahkan lukisan Bung Karno kepada Kyai Said Agil Siraj dan penyanyi cilik lagu Perjuangan Shannon. Ujar Kabag Humas Pemprov Sulut. (Onal/R2LS)
1,049 total views, 2 views today