Pengamat Politik dan Akademiisi Sulawesi Utara Ferry Liando Apresiasi Pelaksanaan Debat Gubernur

MANADO, sulutexpress.com – Kamis (5/11/20) KPU Sulawesi Utara (Sulut) menyelenggarakan Debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut yang pertama, dengan mengambil  tema utama penanganan covid 19 dan dampak sosial ekonominya. Debat dilaksanakan di Makatete Hills, Warenbungan Minahasa.

Debat Calon dilaksanakan dialam terbuka dengan menggunakan prorokol kesehatan. Peserta yang memasuki ruangan dibatasi, diukur suhu tubuh, wajib menggunakan masker dan menjaga jarak.

Pengamat politik dan akademiisi Sulawesi Utara, Ferry Liando memberikan apresiasi pemilihan tema debat dengan tema utama penanganan covid 19 dan dampak sosial ekonominya.

“Saya perlu mengapresiasi kebiajkan KPU yang mengangkat tema penanganan covid pada debat calon gubernur Sulut. “Ungkap Liando

Hal ini sejalan dengan sikap Mendagri dan PJs gubernur Dr. Agus Fatoni yang selama terus mendorong pemerintah dan masyarakat patuh pada protokol kesehatan.

Ferry Liando mebyampaikan, faktor utama yang bisa menjadi daya tarik pemilih pada Pilkada 2020 adalah komitemen calon kepala daerah dalam pencegahan dan penanganan  covid 19. Sebab yang menjadi kebutuhan masyarakat saat ini adalah bagiamana mereka tetap aman dan terlindungi dari virus covid serta tidak terdampak secara ekonomi akibat terbatasnya aktivitas masyarakat.

“Memang selama ini pemerintah daerah cukup gencar melakukan pencegahan dan itu pula yang menjadi semangat Pak PJs Gubernur Dr. Agus Fatoni sejak dipercayakan memimpin daerah ini. Semoga saja apa yang menjadi semangat pak Agus Fatoni akan dilanjutkan oleh siapa calon yang nantinya akan terpilih,” tambahnya.

Menurut Ferry Liando, dalam hasil pengamatan terhadap debat pertama, belum semua pasangan calon memanfaatkan argumentasinya bagiamana mengembangkan inovasi dslam pencegahan. Kebanyakan argumentasi dalam debat hanya mengadopsi apa yang sudah dilakukan pemerintah pusat, seperti pendekatan 3 M bagi masyarakat dan pendekatan 3 T bagi pemerintah. Harusnya ada pendekatan kebijakakn atau program yang sifatnya kearifan lokal. Perlu inovasi dan pendekatan lain agar kebijakan pemerintah pusat dalam penganan covid bisa efektif diterapkan di daerah.

 342 total views,  1 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *