Antisipasi Krisis Lahan Pekuburan, Walikota GSVL Siapkan Lahan 3 Ha di Kaiwatu

Wali Kota GS Vicky Lumentut saat meninjau lahan pekuburan di Kaiwatu

Kerja nyata terus dilakukan untuk kesejahteraan masyarakat Kota Manado menjadi tugas keseharian Wali Kota GS Vicky Lumentut. Tidak heran Wali Kota Manado dua periode pilihan rakyat ini menghabiskan waktu 15 Jam sehari dengan warga.

Nama besar GSVL di daerah Nyiur Melambai sangat erat dengan program-program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat alias pro rakyat. Untuk itu, ketika ibukota Provinsi Sulut ini dalam krisis lahan pekuburan, GSVL langsung bergerak cepat menyediakan di Kaiwatu, Kelurahan Kairagi II, sebagai Tempat Pemakaman Umum (TPU) gratis alias tidak dipungut bayaran.

GSVL Tinjau lahan pekuburan di Kayuwatu

Walikota Manado, DR. Ir. GS Vicky Lumentut, SH, M.Si, DEA, meninjau lahan pekuburan Kota Manado di Kayuwatu Kecamatan Mapanget. Dalam kesempatan tersebut juga Walikota berdialog dengan warga.

 “Untuk semua warga Kota Manado gratis. Yang akan menggunakan silahkan hubungi Lurah masing-masing plus ada dana duka Rp 5 juta,” ujar GSVL, Selasa, (17/11/2020).

Diketahui juga pada lahan pekuburan tersebut ada tempat pemakaman umum untuk Kristen dan Islam.

Walikota Manado GS Vicky Lumentut dengan latar belakang pekuburan umum di Kairagi II. (foto.ist)

Rumah masa depan atau tempat pemakaman umum (TPU) bagi warga Kota Manado bagi yang menetap di 87 Kelurahan, telah dijamin Wali Kota GS Vicky Lumentut di lokasi strategis dan mudah di jangkau.

Untuk itu, lahan seluas 3 Ha yang terletak di ruas jalan ring road II tersebut, diharapkan akan mampu menjawab persoalan terbatasnya lahan pekuburan selama ini.

“Lokasinya terletak di kelurahan Kairagi II/Kaiwatu dan tepat berada tidak jauh dari Trans Mart Paniki,” beber Lumentut.

Ketua Komisi Pria Kaum Bapa Sinode GMIM itu mengatakan, lahan TPU yang terletak di Kaiwatu tersebut gratis tidak dipungut biaya sama sekali, dengan catatan pihak keluarga hanya menyampaikan pemberitahuan kepada petugas dan bertanggung-jawab terhadap pemakaman jenasah.

“Kami juga ikut menyiapkan lahan yang sama yang lokasinya terletak di kelurahan Kima Atas. Kita berdoa dalam waktu dekat ini jalan masuk ke TPU tersebut sudah rampung,” janji Lumentut.

Lahan TPU yang terletak di kelurahan Kairagi II/Kaiwatu memang memiliki lokasi yang representatif dan startegis. Selain terletak di depan ruas jalan menuju bandara Sam Ratulangi Manado dan Trans Mart Paniki, jalan masuk menuju TPU tersebut sudah di hotmix.

Tidak hanya itu, Pemkot Manado juga jauh sebelumnya sudah melakukan penataan lokasi untuk memudahkan pemakaman bagi umat muslim dan kristen. Mekispun belum diolah dengan baik, namun, lokasi TPU yang disiapkan Pemkot Manado ini termasuk kategori TPU berkualitas bahkan tidak berbeda jauh dengan TPU di Jakarta yang umumnya sudah dikomersialkan oleh pihak swasta.

“Sulit kita akan menemukan lokasi strategis di pusat kota yang akan dijadikan TPU plus dana kematian pemkot sebesar Rp 5 juta. Saya salut dengan GSVL. Ini adalah bukti bahwa program rumah masa depan ikut menjadi prioritas program Lumentut,” kata Drs. Nelton Dalegi, warga Mapanget.

Walikota GS Vicky Lumentut. (foto.ist)

Habiskan waktu bersama warga, GSVL : Semuanya saya jalani dengan penuh ucapan syukur

Penolakan DPRD Kota Manado untuk membahas APBD-P tahun 2020, tidak membuat kendor semangat Wali Kota GS Vicky Lumentut, untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.

Bahkan, dalam musim pandemi covid 19 ini, GSVL sapaan familiar Walikota Manado hampir tidak pernah kelihatan di kediamannya yang terletak tepat di belakang RS Prof. Kandow Malalayang.

Ketika pagi tiba, Walikota langsung melaksanakan tugas rutin yaitu melaksanakan doa bersama keluarga.

“Sudah menjadi tradisi dalam kehidupan saya untuk menaikan puji dan syukur kepada Tuhan karena masih diberikan kesempatan untuk menikmati hari yang baru,” tutur Ketua Komisi Pria/Kaum Bapa  (P/KB) Sinode GMIM ini.  Usai melaksanakan doa bersama, Walikota  biasanya hanya beberapa saat menikmati sarapan pagi bersama keluarga, itupun jika rutinitas tidak sedang menumpuk.

Rutinitas yang dilakukan Ketua Komisi P/KB Sinode GMIM ini sebagai Walikota Manado terkesan sangat padat. Tepat pada pukul 08.00 WITA, Walikota  sudah berada di kantor  untuk menerima kunjungan rombongan KPK RI, Rabu (04/11/2020) lalau.

Tidak hanya rutinitas pemerintahan, Walikota pun terlihat selang 3 bulan terakhir ini juga intens melayat di sejumlah rumah duka di seluruh kelurahan, meskipun hanya sebatas menyampaikan rasa berduka kepada pihak keluarga.

“Sudah menjadi konsekwensi saya sebagai Walikota untuk menyampaikan turut berduka cita kepada pihak keluarga, apalagi pihak keluarga adalah masyarakat saya,” jelasnya.

Walikota GSVL saat menyambagi salah satu rumah warga yang berduka

Tidak hanya melayat di rumah duka, namun dalam rutinitasnya, mantan Sekkot Manado ini juga banyak dimintai masyarakat untuk mencatat pernikahan warga kota Manado.

“Saya pernah memenuhi permintaan kepala lingkungan untuk boleh mencatat pernikahan anaknya. Ini adalah sebuah penghormatan dan penghargaan bagi saya dan semuanya saya jalani dengan penuh ucapan syukur,” kata Walikota. (LIPSUS)

 1,064 total views,  2 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *