Buka Orientasi SDIDTK, Clay Ajak Semua Komponen Bekerjasama Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

MINUT, sulutexpress.com – Semua komponen yang ada dapat bekerjasama dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan pada anak Balita.

Demikian disampaikan Pjs Bupati Minut, Clay JH Dondokambey SSTP MAP, dalam sambutan saat membuka kegiatan Orientasi stimulasi deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) dan pemantauan pertumbuhan balita di era pandemi covid-19, di NDC Molas, Manado, Kamis (8/10/2020).

“Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak, yang dilakukan sedini mungkin sejak anak masih di dalam kandungan sampai lima tahun pertama kehidupannya, hal ini ditujukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak agar mencapai tumbuh kembang optimal baik fisik, mental, emosional, maupun social,” kata Pjs Bupati Clay.

Dilanjutkannya, penelitian oleh Bloom mengenai kecerdasan yang menunjukkan bahwa kurun waktu empat tahun pertama usia anak, pertumbuhan kognitifnya mencapai sekitar 50 persen, kurun waktu 8 tahun mencapai 80 persen, dan mencapai 100 persen setelah anak berusia 18 tahun.

“Oleh karena masa lima tahun pertama kehidupannya merupakan masa yang sangat peka terhadap lingkungan dan masa ini berlangsung sangat pendek serta tidak dapat diulang lagi, maka masa balita disebut sebagai ‘Masa Keemasan’ (Golden Period),” pungkasnya.

Dijelaskannya, sebagai calon generasi penerus bangsa, kualitas tumbuh kembang Balita perlu mendapat perhatian serius yaitu mendapat gizi yang baik, stimulasi yang memadai serta terjangkau oleh pelayanan kesehatan termasuk deteksi dini dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang.

“Berkaitan dengan itu, stimulasi pertumbuhan dan perkembangan menjadi hal yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan anak yang kurang mendapat stimulasi,” ucapnya.

Ditambahkannya, melalui kegiatan SDIDTK ini dan pemantauan pertumbuhan Balita kondisi terparah dari penyimpangan pertumbuhan anak seperti gizi buruk dapat dicegah, karena sebelum anak jatuh pada kondisi gizi buruk, penyimpangan pertumbuhan yang terjadi pada anak dapat terdeteksi melalui kegiatan ini.

“Selain mencegah terjadi penyimpangan pertumbuhan, kegiatan ini juga mencegah terjadinya penyimpangan perkembangan dan penyimpangan emosional,” kata Clay.

Dikatakannya, indikator keberhasilan pembinaan tumbuh kembang anak tidak hanya meningkatkan status kesehatan dan gizi anak tetapi juga mental, emosional, sosial, dan kemandirian anak berkembang secara optimal.

“Kiranya dapat memberikan hasil yang nyata sebagai kontribusi kita untuk mensejaterahkan masyarakat Indonesia terlebih khusus masyarakat Minut,” harapnya.

(Egen)

 4,592 total views,  1 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *