Ini Sederet Kegiatan Yang Dilakukan BKSDA Sulut Tahun 2020…

SULUT GORONTALO, sulutexpress.com – Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Sulawesi Utara (Sulut), Ir Noel Layuk Allo MM, mengungkapkan pihaknya telah banyak melakukan kegiatan-kegiatan di Tahun 2020 ini, apalagi sekarang sudah mulai ada kelonggaran untuk semua kegiatan ekonomi.

Demikian disampaikan Kepala BKSDA Sulut, Ir Noel Layuk Allo MM, didampingi Penyuluh Kehutanan, Novita Tandi, dan Pengendali Ekosistem Hutan, Hari Sobirin, saat dikonfirmasi wartawan Sulutexpress.com, Senin (31/8/2020), di kantor BKSDA Sulut.

“Tetap banyak yang kita lakukan, apalagi sudah mulai ada kelonggaran untuk semua kegiatan ekonomi, tapi secara terbatas sinergi dengan pecegahan covid-19, antara lain kita melakukan pelepasliaran yaki di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Ambang, kemudian juga ada kita lakukan penerimaan repratriasi satwa sebanyak 91 ekor dari Filipina yang terdiri dari mamalia, aves (burung), dan reptil,” urai Kepala BKSDA Sulut, Noel Layuk Allo, kepada wartawan ditengah kesibukannya.

“Selain itu juga tetap kami lakukan patroli pengamanan kawasan, kemudian kita juga melakukan monitoring dan evaluasi semua kegiatan yang ada di lapangan tapi pelaksanaannya itu kita lakukan mengikuti protokol kesehatan pencegahan covid-19, selain itu juga ada tugas-tugas rutin yang ada di kantor, memang awalnya kita lakukan sistem piket, tapi setelah ada kelonggaran dan instruksi dari Pusat maka kita buka, artinya semua pegawai masuk kantor tapi mengikuti protokol kesehatan pencegahan covid-19. Selain itu, kita juga melakukan, memfasilitasi, membantu penanganan kasus yang ada TWA Batu Putih,” sambungnya.

Selain itu, tambah dia, BKSDA Sulut telah mempersiapkan kegiatan pembukaan Taman Wisata Alam (TWA) untuk umum seperti di TWA Batu Angus, TWA Batu Putih, dan TWA Gunung Ambang yang berada di Provinsi Sulut.

“Jadi selama ini TWA tersebut kita tutup karena ada pandemi covid-19 sejak Maret lalu hingga Agustus, setelah disetujui oleh pihak Dirjen KSDAE dimana sudah zona hijau dan paling tidak zona jingga di wilayah Provinsi Sulut secara umum, maka kita akan melakukan simulasi, persiapan, untuk launching pembukaan TWA yang dibuka untuk umum yang rencananya digelar 1 atau 2 minggu kedepan setelah ada surat persetujuan tahap ketiga oleh Dirjen KSDAE, kemungkinan paling lambat pertengahan bulan September tahun 2020 ini kita akan launching atau buka kawasan untuk umum,” terang Allo.

“Selama ini kan kita ikut saja sinergitas antara ekonomi dan pencegahan covid-19, kalau mau tutup dan masalah kesehatan yang kita utamakan saya rasa itu agak rawan juga bagi seluruh masyarakat dan bagi kita kalau ekonomi itu tidak jalan, makanya ini kita seimbangkan jalan tapi ikuti protokol kesehatan untuk pemulihan ekonomi masyarakat karena banyak yang terdampak, selain itu PAD untuk Pemerintah Daerah dan masyarakat yang bergelut di TWA baik sebagai penjual kuliner dan agen travel itu bisa ada pendapatan, sehingga dengan dibukanya TWA-TWA tersebut, paling tidak sedikit demi sedikit kita bisa memulihkan ekonomi mereka,” lanjutnya.

Tengah : Kepala BKSDA Sulut, Ir Noel Layuk Allo MM.

Kiri : Penyuluh Kehutanan BKSDA Sulut, Novita Tandi.
Kanan : Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Sulut, Hari Sobirin.

Sebelumnya, Penyuluh Kehutanan BKSDA Sulut, Novita Tandi, mengatakan bahwa kemungkinan dalam waktu dekat ini BKSDA Sulut akan menyerahkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD), masker, dan hand sanitizer.

“Seperti di Kelurahan Dua Sudara dan Kelurahan Pinganunian di Kota Bitung, namun bantuan-bantuan tersebut baru masih pengadaan dulu. Selain itu juga dalam membantu pencegahan covid-19 ini kemarin kita telah memberikan bantuan di RSUP Prof Kandou Manado, RS AURI, RS Bethesda Tomohon, RSUD Bitung, RS Gunung Maria Tomohon, RS dan Puskesmas di Provinsi Gorontalo,” ungkap Tandi.

“Selain itu kita juga ada program kemitraan konservasi dimana kita telah menyerahkan bibit-bibit di Kelurahan Paslaten, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), dan untuk Desa Liberia Timur Kecamatan Modayag, Kabupaten Bolaang Timur (Boltim), itu sementara persiapan untuk penyerahannya,” tambahnya.

Senada dengan itu, Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Sulut, Hari Sobirin, menuturkan BKSDA Sulut telah memberikan bantuan di Desa-Desa sekitar untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi covid-19.

“Bantuannya dalam rangka peningkatan usaha ekonomi produktif seperti bibit atau mungkin nanti ada peralatan untuk mengelola hasil pertanian dan hasil perkebunan. Jadi ini akan dilakukan sampai di Provinsi Gorontalo karena memang wilayah kerja kita itu adalah Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulut-Go),” kuncinya.

(Egen)

 9,086 total views,  1 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *