DKP Minut : Nelayan dan Pembudidaya Terkena Dampak Covid-19
MINUT, sulutexpress.com – Wabah Coronavirus Disease (Covid-19) yang sampai saat ini belum teratasi turut berdampak pada ekonomi sektor Kelautan dan Perikanan di wilayah Kabupaten Minahasa Utara (Minut).
Seperti yang dirasakan oleh para nelayan dan pembudidaya ikan air tawar yang berada di wilayah Kabupaten Minut.
Hal ini diakui Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Minut, Ir Jan Oskar Sinaulan MSi, saat ditemui Wartawan Sulutexpress.com, Selasa (26/5/2020), di kantornya.
“Akibat pandemi Covid-19 ini, para nelayan dan pembudidaya ikan di Kabupaten Minut juga terdampak, untuk pembudidaya ikan hasil ikan air tawarnya boleh dikata tidak ada pasaran, biasanya juga ada pembelian ikan dari restoran atau rumah-rumah makan yang penjualan ikan oleh pembudidaya ini setiap minggu terealisasi tapi sekarang tidak lagi,” kata Kadis Jan Sinaulan.
“Pun berdampak bagi para nelayan yang katanya banyak pabrik-pabrik sudah ditutup sehingga tidak bergerak, juga untuk melaut kadangkala nelayan ini terhambat dengan hasilnya yang sulit untuk dipasarkan,” sambungnya.
Untuk itu, tambah dia, pihaknya sementara mendata nelayan dan pembudidaya ikan yang terdampak covid-19 ini, disamping juga Dinasnya terus memberikan motivasi kepada mereka.
“Malahan bagi pembudidaya ada bantuan dari Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Tatelu, semacam penyaluran bantuan ke kelompok-kelompok yang mau membudidaya ikan dan itu secara gratis diberikan, jadi ini program dari Kementerian, namun yang menjadi kesulitan dan keluhan mereka adalah mahalnya bahan pakan ikan, apalagi sekarang ditengah pandemi covid-19 ikan ini sulit dipasarkan,” pungkasnya.
“Kita juga sudah mengirim sampai ke Pusat terutama bagi Nelayan yang perlu adanya bantuan dari Pusat sehubungan dengan dampak Covid-19 ini,” kuncinya.
(Egen)
722 total views, 1 views today