Kenapa Pemprov Sulut Gelar “SULUT EXPO 2019” di Jakarta, Ingin Tahu, Cekidot!
Sulut Expo 2019 tampil beda. Apa yang beda? Untuk pertama kalinya dalam sejarah, iven akbar yang digelar Pemprov Sulut ini, digelar di Ibukota Jakarta semasa pemerintahan periode 2015-2020. Tepatnya di gedung Smesco Exhibition & Convention Hall Gatot Subroto Jakarta Selatan. Tahun-tahun sebelumnya, Sulut Expo yang biasanya dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT Provinsi ini, berpusat di Lokasi Pameran Kayuwatu, Manado. Pemprov Sulut memiliki alasan kenapa Jakarta menjadi tempat pelaksanaan Sulut Expo.
“Kenapa dilaksanakan di Jakarta, karena kami ingin membuat lompatan terkait dengan promosi potensi daerah. Kita ingin memperkenalkan potensi-potensi Sulawesi Utara di tingkat nasional maupun internasional bahwa kita telah siap menjadi Pintu Gerbang Pasifik”, ungkap Gubernur Sulut Olly Dondokambey, SE.
Lewat iven itu, ditambahkan Olly-sapaan akrab-suami tercinta Ir. Rita Maya Tamuntuan ini, diharapkan investor-investor dari luar daerah dapat menanamkan modalnya di Bumi Nyiur Melambai. ”Misalnya setelah para pelaku usaha mengetahui potensi yang dimiliki Sulawesi Utara, saya yakin mereka tertarik untuk berinvestasi di daerah ini. Dengan makin banyak investasi secara otomatis akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat”, paparnya.
Apalagi dikatakan Olly, Sulawesi Utara telah ditetapkan pemerintah pusat sebagai salah satu daerah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata dan 5 Destinasi Unggulan. “Dengan begitu, Sulut akan ketiban banyak proyek penunjang pariwisata dan ini sangat menarik bagi investor. Beberapa tahun ini jumlah wisatawan yang berkunjung di sini, sudah banyak. Tapi saya punya mimpi, suatu kelak nanti Sulut akan dikunjungi 1 juta wisatawan. Tahun-tahun sebelumnya sekitar 30 ribu-35 ribu wisatawan. Tahun 20018 sebanyak 100 ribu wisatawan. Tahun ini target 150 ribu, dan tahun 2020, kita targetkan sebanyak 200 ribu wisatawan,” jelasnya.
Target itu hanya bisa tercapai apabila pemerintah dan warga Sulut melakukan inovasi dan bersinergi. “Makanya, kita harus menjemput bola dengan mengajak wisatawan berkunjung ke Sulut sembari mengajak juga investor untuk berusaha di Sulut. Memang masih ada kekurangan di sana-sini, tapi bukan berarti kita tidak bisa melakukan sesuatu. Jangan tunggu semua selesai baru mau memulai. Yang penting kita punya tekad dan kemauan untuk membangun daerah”, papar mantan Ketua Fraksi FPDI Perjuangan DPR RI ini.
Hal senada diungkapkan Wagub Sulut Drs Steven Kandouw. “Sulut Expo yang dibuat di Jakarta tujuannya agar para warga Kawanua, wisatawan domestik dan mancanegara bisa melihat langsung pesona Sulawesi Utara lewat materi yang dipamerkan. Setelah itu mereka bisa kepincut untuk berkunjung di daerah ini”, tutur suami tercinta dr Kartika Devi Tanos ini. Selain itu, Sulut Expo menjadi ajang bagi investor untuk berdialog dengan Pemprov Sulut.
“Pak Gubernur sudah memberikan jaminan bahwa Sulut adalah daerah yang memiliki iklim yang ramah dan kondusif bagi investasi”, ujarnya sembari mengajak kepada kabupaten dan kota agar memanfaatkan iven tersebut untuk memasarkan produk dan jasa di Sulut.
Sebelumnya, Sekprov Sulut Edwin Silangen SE, MS dan Asisten III Sekprov Sulut Asiano Gammy Kawatu SE, MSi telah mengadakan sosialisasi dengan menggelar jumpa pers di Restoran Rarampa, Jakarta, Senin (16/9). Tujuannya agar iven akbar tersebut bisa diketahui secara luas.
“Target kami kegiatan Sulut Expo 2019 yang akan melibatkan 15 daerah kabupaten dan kota se- Sulawesi Utara, benar-benar akan menjadi ajang promosi berbagai potensi daerah Sulut, terutama mengangkat kekayaan budaya yang selama ini belum banyak terekspos di publik,” kata Edwin.
Tagline North Sulawesi “Pacific Gateway Of Indonesia” diangkat menurut Edwin, karena kegiatan ini diharapkan selain mendorong masyarakat Sulut untuk terus meningkatkan sumber daya manusia di bidang pariwisata, Sulut Expo 2019 merupakan panggung pertunjukkan, arena pergelaran untuk menampilkan keberagaman potensi Sulut (alam, wisata, kekayaan budaya/tradisi) termasuk perkembangan investasi), pasca disahkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Pulisan, Likupang. “Kami berharap Sulut Expo menjadi pintu masuk pengembangan Tourism, Trade, and Investment (TTI),” tambah Gemmy yang juga Ketua Umum Panitia.
Tahun ini, Sulut Expo bakal tampil beda. Tak hanya soal tempat pelaksanaan. Tapi juga soal tema yang diusung yakni North Sulawesi: Pacific Gateway of Indonesia. Begitu juga dengan konsep expo dan acara.
Selama pelaksanaan yakni sejak 26 sampai 29 September, iven ini juga setiap hari akan memberikan suguhan yang berbeda-beda. Termasuk produk-produk yang akan tampilkan bakal banyak perbedaan saat expo-expo tahun-tahun sebelumnya. Juga soal gathering bersama pelaku usaha yang telah disiapkan oleh panitia.
Bahkan para wisatawan akan dimanjakan dengan rupa-rupa tawaran menarik. Mulai dari promo ticket pesawat komersil, promo hotel hingga promo kuliner saat berkunjung di ujung peninsula pulau Sulawesi ini. Bagi warga yang suka pelesiran bakal dipermudah dengan kalender iven dan map tourism.
Sulut Expo 2019 yang merupakan rangkaian dari kegiatan HUT ke-55 Provinsi Sulut yang puncaknya dirayakan dengan pesta rakyat pada tanggal 23 September 2019 di Lapangan Sario Manado, akan dibuka pada Kamis (26/9) oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey.
Pembukaan akan diwarnai nuansa seni tradisi Sulut, seperti tarian Kabasaran dan Maengket.Setelah pembukaan, sesuai tema acara pada hari pertama “Kearifan Lokal” berbagai pertunjukan seni budaya Sulut akan ditampilkan di Smesco Exhibition. Setelah pembukaan akan digelar Investor Gathering & Digital Economy in North Sulawesi, dilanjutkan promosi daerah Kabupaten Minahasa, Kabúpaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Sitaro, Kota Kotamobagu, dan Kabupaten Minahasa Tenggara.
Pada hari kedua, akan mengusung tema “Wawasan Nasional” yang akan menampilkan potensi berbagai daerah di Sulut seperti Kabupaten Minahasa Selatan, Kota Tomohon, Kota Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Sangihe, dan Kabupaten Talaud.
Hari ketiga, Sabtu (28/9) dengan tema “Akses Global & Travel Exhibition” akan diramaikan dengan berbagai kegiatan seperti donor darah, lomba kreasi poco-poco, pagelaran fesyen batik Sulut, dan pentas seni budaya, serta promosi daerah Kota Manado, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara, Kota Bolaang Mongondow, dan Kota Bolaang Mongondow Selatan.
Dan pada hari terakhir, Minggu (29/9) puncak dari rangkaian expo. “Di hari terakhir ini akan berbagai pentas seni dan hiburan akan digelar dengan menghadirkan sejumlah penyanyi terkenal seperti Ruth Sahanaya, Ermy Kulit, Conny Mamahit, Nindy Ellese, Angel Karamoy, dan Mikha Tambayong”, kata Fabian Pascoal, Ketua Harian Panitia yang didampingi Sekretaris Sigit Cosmas.
Menariknya, di expo kali ini bakal diikuti oleh maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Tidak hanya akan menjual paket wisata dan tiket pesawat ke Sulawesi Utara. Tapi lebih dari itu. Garuda Indonesia juga meluncurkan rute terbaru Manado-Davao, Filipina. Launching ini akan dibarengi dengan penandatanganan Letter of Understanding antara industri pariwisata Filipina dan Provinsi Sulut.
Selain itu, kegiatan kali ini akan diikuti juga oleh Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM dan Polda Metro Jaya. Pihak Imigrasi akan membantu proses bebas visa kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulut dan perpanjangan paspor. Sedangkan pihak kepolisian akan membuka loket untuk pengurusan Surat Izin Mengemudi (SIM). (Rosok)
1,453 total views, 1 views today