Gubernur Olly Dampingi Presiden Joko Widodo Buka Konas XIII FK PKB PGI 2019
JATENG, sulutexpress.com-Selaku Ketua Forum Komunikasi Pria Kaum Bapak Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (FK PKB PGI), Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mendampingi Presiden Joko Widodo membuka acara Konsultasi Nasional XIII FK PKB PGI Tahun 2019a yang digelar di The Sunan Hotel, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019).
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara besar dengan jumlah penduduk sekarang sekitar 269 juta jiwa yang tersebar di 17.000 pulau. Jokowi mengajak seluruh masyarakat untuk selalu menjaga kedamaian dan kerukunan di Indonesia.
“Indonesia negara yang besar. Kasih dan sayang adalah kunci perdamaian bangsa,” ucap Jokowi.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara besar dengan jumlah penduduk sekarang sekitar 269 juta jiwa yang tersebar di 17.000 pulau. Jokowi mengajak seluruh masyarakat untuk selalu menjaga kedamaian dan kerukunan di Indonesia.
“Indonesia negara yang besar. Kasih dan sayang adalah kunci perdamaian bangsa,” ucap Jokowi.
Lanjut Presiden, kedamaian bangsa ini harus dijaga mulai dari kehidupan berkeluarga yang didukung oleh peran bapak-bapak sebagai kepala rumah tangga.
“Semua itu berawal dari keluarga dan peran bapak-bapak menjadi salah satu kunci untuk menjadi pendamai ditengah-tengah keluarga,” tandas Jokowi.
Lebih jauh, Jokowi meminta semua pihak dapat membedakan mana kritik dan mana hujatan. Kata Presiden, kritik memang diperlukan untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi. Namun, ia menekankan kritik itu juga harus berdasar.
“Hindari isu negatif yang selalu bersembunyi di belakang kritik harus tahu membedakan mana kritik dan mana hujatan, dengan begitu pasti Indonesia aman dan hebat,” ungkap Jokowi.
Sebelumnya, Ketua FK PKB PGI Olly Dodokambey mengapresiasi kehadiran Presiden dalam pembukaan Konas XIII FK PKB PGI.
“Kami mengucapkan terima kasih yang tulus dan memberikan penghargaan yang tinggi kepada Bapak Presiden, karena di tengah-tengah kesibukan yang sementara dijalani, Bapak Presiden masih menyempatkan hadir dalam acara Konas XIII FK PKB PGI,” kata Olly.
Olly menuturkan, Konas XIII FK-PKB PGI yang diikuti sebanyak 1.000 ini merupakan konsultasi pertama FK-PKB PGI di periode pelayanan 2018-2023.
“Tujuan pelaksanaan Konas FK-PKB PGI adalah untuk mengevaluasi persoalan yang dihadapi masyarakat Indonesia, khususnya yang dihadapi umat Kristiani sebagai upaya membangun bangsa sekaligus memberi sumbangsih bagi kemajuan, kemaslahatan umat Kristen dan warga masyarakat secara umum. Dalam Konas XIII ini juga akan dibahas tentang kebangsaan dan persatuan bangsa Indonesia serta upaya mengatasi isu-isu yang berkembang dewasa ini, seperti : hoax, SARA dan rasisme,” ujar Olly.
Terkait peranan Pria Kaum Bapak dan keluarga dan bangsa, Olly menjelaskan bahwa bapak adalah kepala keluarga, menjadi pemimpin yang mengarahkan istri dan anak-anak untuk terus bertumbuh sebagai Keluarga yang kuat. Hal ini menjadikan keluarga sebagai bagian dari komunitas dasar yang sangat membantu dalam memperkokoh kehidupan berbangsa sehingga mampu memberi dampak baik serta mampu menjadikan bangsa ini sebagai bangsa yang kuat.
“Kami memiliki jargon 3B, yakni : Berdoa, Bermain, dan Belajar, yang dapat kita fasilitasi dalam kehidupan berkeluarga, untuk mensinergikan hubungan yang berkualitas antara orang tua dan anak-anak. Kita dapat menyisihkan waktu setelah makan malam untuk melaksanakan 3B tadi, sehingga kebersamaan yang baik akan memupuk kehidupan keluarga untuk terus bertumbuh di dalam iman, penuh kasih sayang, dan memiliki mental serta daya pikir yang berkualitas,” ucap Olly.
“Dalam kehidupan keluarga, saya juga sering menyampaikan program “18 – 21”, yaitu program dimana pada pukul 18.00 hingga pukul 21.00, setiap orang tua wajib mematikan handphone atau media sosial serta memberikan ruang dan waktu lebih bersama keluarga,” sambungnya.
Lebih jauh, Olly menyebut bapak adalah pemimpin dalam keluarga yang dalam kesehariannya menjadi panggung utama keluarga untuk menjalani hidup. Sejumlah kesibukan dalam aktivitas dan pekerjaan menuntut keberhasilan dalam meraih kesuksesan, oleh karenanya kualitas hidup bapak sebagai pemimpin sangat dibutuhkan keluarga untuk mendatangkan kebahagiaan dan kesejahteraan.
Lanjut Presiden, kedamaian bangsa ini harus dijaga mulai dari kehidupan berkeluarga yang didukung oleh peran bapak-bapak sebagai kepala rumah tangga.
“Semua itu berawal dari keluarga dan peran bapak-bapak menjadi salah satu kunci untuk menjadi pendamai ditengah-tengah keluarga,” tandas Jokowi.
Lebih jauh, Jokowi meminta semua pihak dapat membedakan mana kritik dan mana hujatan. Kata Presiden, kritik memang diperlukan untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi. Namun, ia menekankan kritik itu juga harus berdasar.
“Hindari isu negatif yang selalu bersembunyi di belakang kritik harus tahu membedakan mana kritik dan mana hujatan, dengan begitu pasti Indonesia aman dan hebat,” ungkap Jokowi.
Sebelumnya, Ketua FK PKB PGI Olly Dodokambey mengapresiasi kehadiran Presiden dalam pembukaan Konas XIII FK PKB PGI.
“Kami mengucapkan terima kasih yang tulus dan memberikan penghargaan yang tinggi kepada Bapak Presiden, karena di tengah-tengah kesibukan yang sementara dijalani, Bapak Presiden masih menyempatkan hadir dalam acara Konas XIII FK PKB PGI,” kata Olly.
Olly menuturkan, Konas XIII FK-PKB PGI yang diikuti sebanyak 1.000 ini merupakan konsultasi pertama FK-PKB PGI di periode pelayanan 2018-2023.
“Tujuan pelaksanaan Konas FK-PKB PGI adalah untuk mengevaluasi persoalan yang dihadapi masyarakat Indonesia, khususnya yang dihadapi umat Kristiani sebagai upaya membangun bangsa sekaligus memberi sumbangsih bagi kemajuan, kemaslahatan umat Kristen dan warga masyarakat secara umum. Dalam Konas XIII ini juga akan dibahas tentang kebangsaan dan persatuan bangsa Indonesia serta upaya mengatasi isu-isu yang berkembang dewasa ini, seperti : hoax, SARA dan rasisme,” ujar Olly.
Terkait peranan Pria Kaum Bapak dan keluarga dan bangsa, Olly menjelaskan bahwa bapak adalah kepala keluarga, menjadi pemimpin yang mengarahkan istri dan anak-anak untuk terus bertumbuh sebagai Keluarga yang kuat. Hal ini menjadikan keluarga sebagai bagian dari komunitas dasar yang sangat membantu dalam memperkokoh kehidupan berbangsa sehingga mampu memberi dampak baik serta mampu menjadikan bangsa ini sebagai bangsa yang kuat.
“Kami memiliki jargon 3B, yakni : Berdoa, Bermain, dan Belajar, yang dapat kita fasilitasi dalam kehidupan berkeluarga, untuk mensinergikan hubungan yang berkualitas antara orang tua dan anak-anak. Kita dapat menyisihkan waktu setelah makan malam untuk melaksanakan 3B tadi, sehingga kebersamaan yang baik akan memupuk kehidupan keluarga untuk terus bertumbuh di dalam iman, penuh kasih sayang, dan memiliki mental serta daya pikir yang berkualitas,” ucap Olly.
“Dalam kehidupan keluarga, saya juga sering menyampaikan program “18 – 21”, yaitu program dimana pada pukul 18.00 hingga pukul 21.00, setiap orang tua wajib mematikan handphone atau media sosial serta memberikan ruang dan waktu lebih bersama keluarga,” sambungnya.
Lebih jauh, Olly menyebut bapak adalah pemimpin dalam keluarga yang dalam kesehariannya menjadi panggung utama keluarga untuk menjalani hidup. Sejumlah kesibukan dalam aktivitas dan pekerjaan menuntut keberhasilan dalam meraih kesuksesan, oleh karenanya kualitas hidup bapak sebagai pemimpin sangat dibutuhkan keluarga untuk mendatangkan kebahagiaan dan kesejahteraan.
Dalam pembukaan, nampak hadir penasehat FK PKB PGI Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, Sekdaprov Sulut Edwin Silangen, Sekretaris Umum PGI Pdt. Gomar Gultom, Ketua Umum Majelis Sinode GPIB, Pdt. Paulus Koriso Rumambi dan para Ketua Sinode dan pimpinan Gereja PGI. (Rosok)
353 total views, 1 views today