Infrakstuktur dan ESDM Sulut Bekembang Pesat Hingga Tiga Tahun Kepemimpinan OD-SK Berjalan di Sulut
Sulut, Sulutexpress.com – Senin, 12 Februari 2019 genap tiga tahun Gubernur Olly Dondokambey, SE dan Wakil Gubernur Drs. Steven O.E. Kandouw (OD-SK) memimpin Sulawesi Utara. Program-program pembangunan Sulawesi Utara diwujudkan secara bertahap. Dimulai dengan membuat fondasi di tahun pertama dan dilanjutkan dengan tahap percepatan di tahun kedua hingga tahun ke tiga
Namun melalui Visi “Terwujudnya Sulawesi Utara Yang Berdikari Dalam Ekonomi, Berdaulat Dalam Politik Serta Berkepribadian dalam Budaya”, maka pesatnya perkembangan daerah dapat kita saksikan dan rasakan bersama, diantaranya terpapar dalam Laporan OD-SK Kepada Rakyat Sulawesi Utara khususnya di bidang Infrastruktur dan ESDM, sebagai berikut:
VISI SULAWESI UTARA 2016-2021
“Terwujudnya Sulawesi Utara Yang Berdikari Dalam Ekonomi, Berdaulat Dalam Politik Serta Berkepribadian dalam Budaya”
MISI SULAWESI UTARA 2016-2021
1. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan memperkuat sektor pertanian dan sumberdaya kemaritiman, serta mendorong sektor industry dan jasa;
2. Memantapkan pembangunan sumberdaya manusia yang berkepribadian dan berdaya saing;
3. Mewujudkan Sulawesi Utara sebagai destinasi investasi dan pariwisata yang berdaya saing;
4. Mewujudkan pemerataan kesejahteraan masyarakat yang tinggi, maju dan mandiri;
5. Memantapkan pembangunan insfrastuktur berlandaskan prinsip pembangunan berkelanjutan;
6. Mewujudkan Sulawesi Utara sebagai pintu gerbang Indonesia di kawasan timur;
7. Mewujudkan Sulawesi Utara yang berkepribadian melalui tata kelola pemerintahan yang baik.
===================================================
Sejalan dengan perkembangan global dan nasional, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara juga meningkat. Tahun 2017, ekonomi Sulawesi Utara tumbuh 6,32% dan merupakan tertinggi dalam empat tahun terakhir.
Di tahun 2018 ekonomi Sulawesi Utara meningkat, dimana triwulan I 6,68% dan sedikit menurun di triwulan II 5,83% namun kembali menguat di triwulan III hingga mencapai 6,01%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,27%.
Pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh sektor Konstruksi, Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, Transportasi dan Pergudangan serta Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan. Sementara itu dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi didorong oleh Konsumsi Rumah Tangga, Investasi, Konsumsi Pemerintah dan Ekspor.
Nilai ekspor nonmigas Sulawesi Utara pada Juli 2018 tercatat sebesar US$ 71,33 juta sementara impornya senilai US$ 13,94 juta. Komoditas ekspor nonmigas terbesar pada Juli 2018 tetap diduduki oleh lemak dan minyak hewan/nabati, yakni senilai US$ 31,84 juta (44,64% dari total ekspor), sedangkan untuk komoditas impor terbesar adalah bahan bakar mineral (mineral fuels), mineral oil products (27), senilai US$ 7,18 juta (51,48 % dari total impor).
Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Sulawesi Utara pada Juli 2018 adalah Tiongkok (US$ 14,43 juta), sedangkan negara pemasok terbesar adalah Malaysia (US$ 7,49 juta) (angka sementara).
Sedangkan untuk PDRB di tahun 2017, harga berlaku berada pada angka 110.16 triliun rupiah dan untuk harga konstan berada pada angka 79.50 triliun rupiah, untuk tahun 2018 pada semester pertama PDRB harga berlaku berada pada angka 56.02 triliun dan untuk harga konstan berada pada angka 39,55 triulun rupiah.
Angka kemiskinan Provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2016 berada pada angka 8,20% dan terus menurun hingga pada angka 7,9% di tahun 2017, dan mampu ditekan hingga angka 7,59% di tahun 2018. Sedangkan angka pengangguran pada tahun 2016 sebesar 6,20% meningkat hingga 7,18% di tahun 2017, dan mampu ditekan hingga angka 6,86% di tahun 2018.
Gini Ratio tahun 2017 sebesar 0,39%, sama dengan posisi pada tahun 2016. IPM (Indeks Pembangunan Manusia) tahun 2017 berada pada skala 71,66 lebih baik dibanding tahun 2016 pada skala 71,05.
Untuk Investasi tahun 2018 di Sulawesi Utara sebesar 6,970 triliun rupiah, yang terbagi atas PMA (penanaman modal asing) sebesar 4,054 triliun rupiah atau 81,2% dari total investasi, dan PMDN (penanaman modal dalam negeri) sebesar 2,916 triliun rupiah atau 18,8% dari total investasi. Secara keseluruhan angka tersebut mengalami peningkatan dibanding total investasi di tahun 2017 yang berada pada angka 6 triliun.
Selain itu, OD-SK semakin terbukti nyata bukan janji membawa berbagai bidang khususnya pembangunan Infrastruktur dan ESDM beri dampak kemajuan yang sangat pesat apalagi bentuk kepedulian Presiden RI Joko Widodo untuk Sulut.
Adapun pembanguan infrastruktur Sulut, telah dan sementara dilakukan pemerintahan OD-SK yaitu:
Gubernur Olly Dondokambey meninjau langsung proses pembangunan jalan tol Manado-Bitung
Pembangunan Jalan Tol Manado – Bitung
Pembangunan Ring Road III
Pembangunan Jalan Bandara – Likupang
Pembanguman TPA Regional Wori
Pembangunan Rumah Susun di Tomohon dan Unsrat
Palapa Ring Paket Tengah
KEK Bitung
Dimana, pembangunan jalan tol Manado-Bitung rencananya akan diresmikan Presiden Maret 2019 mendatang.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey saat meninjau langsung proses pembangunan jalan tol Manado-Bitung Selasa (24/7/2018) didampingi Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw, Sekdaprov Edwin Silangen, SE, MS dan perwakilan BPJN XV mengatakan, dioperasikannya jalan tol itu sepanjang 39,9 KM dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di kawasan Manado, Minahasa Utara, dan Bitung.
Jelang Natal 2018, Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw membuka secara fungsional Tol Manado-Bitung
Jalan tol pertama di Sulut itu diperkirakan bakal rampung 2019. Menurutnya, pembangunan jalan tol Manado-Bitung dibagi menjadi dua tahap yakni, tahap 1 Manado-Airmadidi dan tahap 2 Airmadidi-Bitung. Kehadiran jalan tol ini dapat memangkas waktu tempuh dari Manado ke Bitung yakni dari 1,5 hingga 2 jam melalui jalur darat menjadi 40 menit.
Selain dioperasikannya jalan tol ke depan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di kawasan Manado, Minahasa Utara, dan Bitung, itu juga dapat menjadi jalan akses utama menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Pelabuhan Internasional Bitung. Jalan tol ini juga akan menjadi jalan akses utama ke KEK Bitung dan Pelabuhan Hub Internasional Bitung yang akan dibangun. proyek jalan tol Manado-Bitung terus dikerjakan hingga kini sesuai tahapan yang ada.
Diketahui, pembangunan jalan tol yang merupakan proyek strategis nasional merupakan upaya pemerintah meningkatkan konektivitas agar terjadi pemerataan pembangunan.
Hasil kerja keras dan terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait, OD-SK membuktikan saat jelang Natal 2018, tol Manado-Bitung secara resmi di buka fungsional atau sudah bisa beroperasi.
Gubernur Olly saat meninjau Proyek Manado Outer Ring Roud (MORR) III
Ini merupakan kabar gembira bagi seluruh masyarakat Sulawesi Utara yang akan merayakan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Pasalnya, untuk mendukung kelancaran arus mudik balik, Jalan Tol Manado-Bitung Seksi 1B dan 2A beroperasi secara fungsional mulai hari Senin, 24 Desember 2018. Jalan Tol Manado-Bitung Seksi 1B dan 2A terbentang dari Airmadidi hingga Danowudu sepanjang 14,5 kilometer.
Tak hanya itu, pembangunan pembangunan Ring Roud III terus digenjot pemerintahan OD-SK. Proyek Manado Outer Ring Roud (MORR) III itu yakni ruas Winangun-Malalayang sepanjang 11,5 kilometer untuk mengurai kemacetan di Manado.
Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi percepatan pelaksanaan MORR III di Kantor Gubernur, Rabu (15/8/2018). Gubernur Olly yang diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Mokoginta memimpin rapat tersebut menyebutkan telah dibentuknya tim kecil melibatkan pihak terkait lainnya untuk mempercepat pembangunan MORR III.
“Tim yang dikoordinir oleh Dinas Pekerjaan Umum ini juga menyertakan pihak BPN, BPJN XV, Dinas Praskim, Biro Pembangunan dan lainnya. Pembentukan tim ini untuk mempercepat pembangunan Manado Outer Ring Road III,” katanya, sembari menambahkan dukungan masyarakat sangat dibutuhkan untuk kelancaran pembangunan MORR III sebagai solusi kemacetan Manado karena kalau sudah terealisasi, masyarakat juga yang akan menikmatinya. Macet pun akan terurai,” tandasnya.
Diketahui, jika MORR III sudah selesai dibangun akan mengurai kemacetan di jalur Malalayang-Bahu dan Pusat Kota karena kendaraan sebagian akan berpindah ke jalan Ring Road. Sebagai contoh dari arah Malalayang jika ingin ke Bandara, arah Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara dan Tomohon, tidak harus melintasi pusat kota, tetapi bisa lewat jalur cepat MORR III. Begitu juga sebaliknya, dari arah Mapanget, Paal Dua, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Tomohon yang hendak ke Malalayang dan Tateli tidak harus melewati pusat kota, tetapi sudah melalui MORR III.
Gubernur Olly Dondokambey ketika bertemu dengan Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono di Kantor Kementerian PUPR Jakarta. Dengan membicarakan beberapa pembangunan salah satunya rumah susun di Tomohon dan Universitas Sam Ratulangi bakal diresmikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo pada Maret 2019
Selain itu, pembangunan jalan akses Bandara- Likupang Minahasa Utara terus diseriusi, buktinya Gubernurp tinjau lokasi pelebaran jalan Bandara ke Likupang. Rencana pelebaran jalan dengan panjang kurang lebih 32 Km ini dimulai dengan tahapan sosialisasi manfaat dari pelebaran jalan dan tentunya sosialisasi terkait pembebasan lahan.
44Pelebaran Jalan dari Bandara ke Likupang Minahasa Utara ini di buat dalam rangka menunjang pariwisata karena saat ini baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal banyak yang berkunjung ke daerah likupang. Disamping itu dengan adanya jalan ini secara otomatis transportasi menjadi lancar dan ekonomi masyarakat akan meningkat.
Gubernur Olly dalam kunjungannya mendorong instansi terkait dalam hal ini BPN dan PERKIM untuk bergerak cepat sehingga pelebaran ini dapat segera terealisasi dan pengaspalan jalan dapat dilaksanakan.
“Bilang akang pa masyarakat pembeli mo kase ganti untung bukang ganti rugi karena panitia akan menilai sesuai dengan kondisi harga saat ini. Jadi biar tu tanah dengan bangunan so lama bli, tetap mo hitung harga skarang,” ucap maestro politik Olly Dondokambey. Selain itu juga disampaikan bagi Rumah Ibadah yang terkena pembebasan lahan, akan diganti dua kali lipat tanah bangunan yang rusak akan diberikan tanah dan bantuan untuk pembangunan.
Begitupun dengan pembangunan Tempat Pengelolaan Samoah terintegrasi regional (TPA) Iloli Wori. Gubernur Olly dan Wagub Steven Kandouw mengajak masyarakat Ilolo Wori dukung pembuatan tempat pengelolaan industri sampah yang akan di bangun di kawasan Wori.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Olly saat melakukan tatap muka bersama warga masyarakat Wori dalam rangka pembangunan lokasi sekolah polisi dan tempat pembuangan sampah industri di desa Wori Minahasa Utara Selasa (3/4/2018) lalu.
Gubernur mengatakan Provinsi Sulut bersyukur karena dari 34 provinsi di I dan 540 kabupaten di Indonesia hanya 10 daerah yang mendapat bantuan pengelolaan sampah terintegrasi, Salah satunya adalah Sulut. Ia menegaskan lokasi tersebut bukan tempat pembuangan sampah terakhir melainkan tempat pengelolahan industri sampah.
Begitupun dengan pembangunan Tempat Pengelolaan Samoah terintegrasi regional (TPA) Iloli Wori. Gubernur Olly dan Wagub Steven Kandouw mengajak masyarakat Ilolo Wori dukung pembuatan tempat pengelolaan industri sampah yang akan di bangun di kawasan Wori.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Olly saat melakukan tatap muka bersama warga masyarakat Wori dalam rangka pembangunan lokasi sekolah polisi dan tempat pembuangan sampah industri di desa Wori Minahasa Utara Selasa (3/4/2018) lalu.
Gubernur mengatakan Provinsi Sulut bersyukur karena dari 34 provinsi di I dan 540 kabupaten di Indonesia hanya 10 daerah yang mendapat bantuan pengelolaan sampah terintegrasi, Salah satunya adalah Sulut. Ia menegaskan lokasi tersebut bukan tempat pembuangan sampah terakhir melainkan tempat pengelolahan industri sampah.
Gubernur mengajak warga untuk cerdas dalam menerima informasi terkait tempat pengelolaan industri sampah ini, Jangan ada lagi isu pemerintah tidak mensejahterakan masyarakat, proyek ini semata untuk kepentingan rakyat.
Gubernur juga menyampaikan manfaat pengelolaan industri sampah ini untuk mensuplai listrik kira 10 MW bagi masyarakat. Para investor telah siap untuk membangun lokasi ini, rencananya proyek ini akan rampung pada 2021 mendatang. Pemerintah pasti akan memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
Tak hanya itu, Rumah Susun di Tomohon dan Universitas Sam Ratulangi (Samrat) Manado. Dibuktikan saat Gubernur Olly Sambangi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Basuki Hadimuljono di Kantor Kementerian PUPR Jakarta, Selasa (15/1/2019) genjot pembangunan infrastruktur 2019.
Gubernur Olly didamingi Kepala Dinas PUPR Sulut Steve Kepel dan jajaran kementerian PUPR mengatakan fokus dari agenda itu adalah untuk membahas progres pembangunan sejumlah proyek infrastruktur di Sulut. Menurutnya, pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung dan rumah susun di Kota Tomohon dan Universitas Sam Ratulangi bakal diresmikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo pada Maret 2019.
Gubernaur Olly menandatangani prasasti konektivitas Palapa Ring Paket Tengah menyatukan 17 Kabupaten di Indonesia
Terkait Pala Ring Tengah di Sangihe telah diuji coba Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara melaksanakan kunjungan kerja ke Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Jumat (18/01/2019) belu lama ini.
Uji coba jaringan Proyek Palapa Ring Paket Tengah bernilai Rp 1,38 Triliun. Ketiganya datang ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN), Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama dan Stasiun Terminal Palapa Ring Tengah.
Dalam kunjungan ke Kantor KPP Tahuna, Olly, Rudiantara dan Sri Mulyani memantau dan mencoba akses internet yang sudah terhubung dengan jaringan serat optik Palapa Ring Tengah. Akses point-of-presence (PoP) Palapa Ring Tengah yang terhubung dengan jaringan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. itu digunakan untuk mendukung layanan perpajakan secara online. Selain itu, jaringan serat optik ini dapat dipakai untuk layanan publik, seperti pajak dan kesehatan.
Olly mengapresiasi pemerintah pusat atas ujicoba jaringan Palapa Ring Tengah yang mampu membuat semua wilayah Indonesia terdiri dari ribuan pulau dapat terkoneksi secara online. “Palapa Ring membuat pembangunan semua daerah termasuk Kabupaten Sangihe dapat berjalan terus dan semakin maju,”ujar Olly.
Untuk itu, Olly mengapresiasi kinerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla atas pesatnya pembangunan infrastruktur di seluruh nusantara termasuk Palapa Ring Tengah. “Saya juga berterimakasih kepada Pak Jokowi dan Pak Jusuf kalla. Ini bukan kampanye. Ini kenyataan di lapangan. Palapa Ring salah satu buktinya,” tandas Olly.
Keunggulan Palapa Ring dapat dimanfaatkan untuk semua sektor termasuk pariwisata.”Jaringan Palapa Ring ini mampu mendukung pembangunan pariwisata termasuk di Sangihe yang dapat memasarkan produk pariwisatanya secara langsung,” ucap Olly.
Gubernur Olly saat sambutan Uji Coba Palapa Ring Paket Tengah, juga mengapresiasi Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla atas perhatian kemajuan pembangunan di Sulut
Ketiganya juga melakukan video conference dengan Menteri Kesehatan Nila Moeloek yang didampingi Direktur Utama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Konferensi video ini merupakan inisiasi kerja sama konsultasi kesehatan jarak jauh dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi yang telah dibangun oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti).
Di Sangihe, Bakti Kemenkominfo telah membangun 1 menara telekomunikasi seluler jaringan 4G dan 6 tower 2G. Saat ini Bakti Kemenkominfo tengah mempersiapkan proses migrasi ke 4G.
Selain itu juga, Bakti telah menyediakan akses internet di 51 lokasi, yaitu satu Puskesmas, tiga kantor desa, satu lokasi layanan publik dan 46 sekolah yang siap terkoneksi dengan jaringan Palapa Ring Tengah.
Begitu pula dengan bidang PEKERJAAN UMUM, infrastruktur semakin membawa wajah baru daerah Nyiur Melambai yaitu:
Pembangunan Bendungan Lolak dengan nilai kontrak sebesar Rp. 830 milyar, dengan realisasi fisik sampai dengan tahun 2018 sebesar 60%, dan ditargetkan selesai pada tahun 2019 ini:
Pembangunan Bendungan Kuil dengan nilai kontrak 1,5 triliun dengan realisasi fisik sampai dengan tahun 2018 sebesar 36,5%, ditargetkan selesai pada tahun 2019 ini;
Terpeliharanya jaringan irigasi sepanjang 125 KM dan tanggul penahan banjir sepanjang 500
Daerah irigasi wewenang provinsi sulut terdiri dari 12 daerah irigasi dengan luas daerah 18.302 ha : pencapaian penanganan daerah irigasi luas fungsional 69,22%
Terpeliharanya ruas jalan dalam kondisi mantap sepanjang 660,30 KM atau mencapai 71,25% dari total ruas jalan sepanjang 926,737 Km (Sesuai SK Gubernur No 135 Tahun 2018) yang terdiri dari 61 (enam puluh satu) ruas jalan yang tersebar di Provinsi Sulawesi Utara;
Realisasi penyediaan sanitasi mencapai 88,36% dari target RAD 75,20%, Kawasan Kumuh 4,92% dan penyediaan air minum yang terealiasi sebesar 84,66% dari target RAD sebesar 82,46%;
Peneribitan Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Utara No. 219a Tahun 2018 tentang Penetapan Pelaksanaan Peninjauan Kembali Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 1 tahun 2014 tentang RTRW Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014 2034;
Tersedianya 15 (lima belas) materi teknis rencana Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi (RTR KSP) yaitu :
RDTR & PZ KEK Tanjung Merah Bitung
RDTR dan PZ Kawasan Pengembangan Bandar Udara Sam Ratulangi
RTR KSP Kawasan Koridor Pantai Pesisir Utara (PANTURA)
RTR KSP Kawasan Koridor Bitung – Kema – Airmadidi
RTR KSP Kawasan Global Hub 7/Pelabuhan Internasional Bitung (IHP) dan di Pulau Lembeh
RTR KSP Kawasan Koridor Pantai Pesisir Selatan (PANSELA)
RTR KSP Kawasan di Sekitar Taman Nasional Bunaken
RTR KSP Kawasan Area Panas Bumi di Lahendong
RTR KSP Kawasan Kampung Jawa di Tondano
RTR KSP Kawasan di Sekitar Cagar Alam Tangkoko Batu Angus
RTR KSP Kawasan Pecinan di Manado
RTR KSP Kawasan Kampung Arab di Manado
RTR KSP Kompleks Lodji Tondano di Minahasa
RTR Kawasan Aerotropolis Pulau Lembeh
RTR Kawasan Sekitar KEK Bitung
ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL: Kondisi ketenagalistrikan di Provinsi Sulawesi Utara akhir tahun 2018 mengalami surplus sebesar 25 MW dengan daya terpasang 520,9 MW, daya mampu 400 MW dan beban puncak 375 MW.
Dengan adanya Marine Vassel Power Plant (MVPP) yang kapasitas terpasang 120 MW dengan daya mampu 100 MW sangat membantu bagi penyediaan kebutuhan listrik di Provinsi Sulawesi Utara sehingga tidak lagi mengalami krisis energi listrik sebesar 75 MW;
Baur energi dengan memanfaatkan energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) telah mencapai 35% atau 180.3 MW yang melebihi target bauran energi secara nasipnal yang mencapai 23%.
Dan yang memberikan konstribusi terbesar terhadap pencapaian bauran energi ini yaitu PLTP (pembangkit listrik tenaga panas bumi) sebesar 120 MW kemudian PLTA/PLTMH (pembangkit listrik tenaga air) sebesar 59 MW dan energi lainnya sebesar 1.3 MW (PLTS);
“Rasio Elektrifikasi (RE) yaitu perbandingan rumah tangga berlistrik dengan jumlah rumah tangga mengalami peningkatan dari tahun ketahun yang sebelumnya tahun 2017 mencapai 92.47% menjadi 98.83 pada tahun 2018, demikian halnya dengan Rasio Desa Berlistrik mengalami peningkatan dari tahun 2017 mencapai 91.26% menjadi 98.98% di tahun 2018;
Pembangunan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) T.A 2018 sebanyak 75 unit tersebar di Kota Manado sebanyak 34 unit, Kabupaten Minahasa Utara sebanyak 6 unit dan Kabupaten Minahasa sebanyak 35 unit.
Kemudian melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) T.A 2018 sebanyak 90 unit tersebar di Kota Manado sebanyak 45 unit, Kabupaten Minahasa sebanyak 30 unit dan Kabupaten Minahasa Utara sebanyak 15 unit. Total keseluruhan pembangunan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) T.A 2018 sebanyak 165 unit;
Eksplorasi dan pelayanan air bersih di daerah sulit air yang tersebar di kabupaten/kota pada tahun 2017 telah terbangun 3 buah sumur bor dengan dana APBN ± Rp. 3 milyar dan pada tahun 2018 mengalami peningkatan pembangunan sumur bor sebanyak 15 buah sumur bor dengan dana APBN ± Rp. 15 milyar;
Penataan Perizinan pertambangan mineral logam, bukan logam dan batuan mengalami peningkatan Izin Usaha Pertambangan dari tahun 2017 sebanyak 105 IUP menjadi 106 IUP pada tahun 2018 akhir bulan Agustus.
Disamping itu Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara telah menerbitkan Surat Keputusan Pengakhiran (pencabutan) terhadap 41 Izin Usaha Pertambangan Mineral Logam yang tidak beroperasi sejak diterbitkan izin usaha pertambangan.
(ADVETORIAL BIRO PROTOKOL DAN HUMAS SETDA SULUT)
2,859 total views, 2 views today