Suasana Nyaman Asrama Haji Bagai Hotel Bintang Tiga
Manado, sulutexpress.com – Ditemui para wartawan dalam acara pelepasan jamaah haji yang dilaksanakan di Asrama Haji Tuminting Manado, kakanwil KemenagH Abdul Rasyid mengatakan bahwa ada 695 Calon Haji Sulawesi Utara yaitu kloter 12-13 yang akan berangkat malam ini dan besok, Jumat (10/08/2018).
“695 calon haji dengan 2x kloter yaitu 12-13. Rencana keberangkatan hari ini dini hari sekitar jam 24 atau jam 1 kebalikpapan, besok dari balikpapan diperkirakan siang sesuai jadwal karena balikpapann sudah embarkassi,” ujar Kakanwil.Tahun ini menurut Kakanwil, ada 10 innovasi yang dilakukan pemerintah dalam penyelenggaraan haji antara lain mengenai Imigrasi.
“Jadi karena kita provinsi Sulawesi Utara masuk embarkassi Balikpapan maka proses geometik dan pengambilan sidik jaridilakukan di Balikpapan, jadi jamaah setelah sampai di Jeddah, jamaah tidak lagi menunggu 5-6 jam karena begitu turun sudahterkoneksi dari Balikpapan ke imigrasi Arab Saudi,” ungkap Kakanwil.
Selanjutnya adalah mengenai Pondokan dimana tahun ini tidak ada lagi pondokan namun menjadi hotel dimana semua fasilitassarana sudah berbintang 3.
“Bisa survey, ruangannya ini sudah dikualifikasi bintang 3,” kata Kakanwil.
Sedangkan pembagiannya, satu ruangan akan ditempati 4-8 jamaah haji sedangkan di tanah suci untuk satu ruangan ditempatimaximal 5 jamaah.
Yang ketiga pemerintah mengadakan perbaikan pelayanan katering. Tahun 2016 jamaah haji hanya diberi makan di Mekkah 24kali, tahun 2017 naik menjadi 25 kali maka di tahun ini telah naik menjadi 40 kali .
“Jadi secara keseluruhan mulai dari Mekkah, Arafah, Mina, Musdalifah dan Mina diberi makan 45x, ditambah Medinah maka 75xkeseluruhan di Mekkah,” ujar Kakanwil.
Oleh karena itu kakanwil menyarankan agar para jamaah tidak usah lagi membawa makanan seperti beras atau makanan-makananlainnya seperti tahun-tahun lalu. Jamaah hajipun tak usah merisaukan tentang selera masakan karena disana penyediaan ketering menyediakan makanan Indonesia
atau makanan Nusantara dimana semua bahan makanan tersebut berbahan baku dari Indonesia yang disiapkan untuk 231 ribujamaah Indonesia.
Kemudian pemerintah memberikan fasilitas gelang kepada semua calon haji yang bertujuan agar mudah mengidentifikasi para jamaah apabila ada yang kesasar disana.
Selanjutnya Kakanwil mengatakan bahwa kita harus bersyukur Pemda melalui OD-SK sedang berupaya agar Sulut menjadi Embarkassi.
“Kita bersyukur pemerintah daerah melalui bapak Gubernur dan Wakil Gubernur, terus mendesak, mendorong agar kita provinsi Sulawesi utara bisa menjadi embarkassi, minimal embarkassi antara,” kata Kakanwil.
Adapun kelebihan embarkassi antara adalah, jamaah haji dari Sulawesi Utara tidak akan lagi bermalam di Balikpapan namunhanya transit minimal 3 jam kemudian langsung berangkat ke Jeddah.
Untuk itu butuh proses, Provinsi Sulawesi Utara harus punya sarana. Salah satu sarana rencananya akan dibangun tahun depandan mengenai alokasi anggaran minimal 10 miliyar.
“Mudah-mudahan kita berjuang dapat 10 miliyar membangun aula penerima dan keberangkatan, sehingga akses masuk dimudahkan,kita berharap tahun 2019 ini persyaratan itu bisa terpenuhi,” ujar Kakanwil.
Pemprov Sulutpun telah menyediakan dana sekitar 2-3 miliyar dengan estimasi 2.9 juta per jamaah yang mana masing-masingkabupaten/kota akan mendapatkan subsidi dari pemerintah daerah yakni 1 juta. Jadi diperkirakan jamaah masih memberi 500rb dari 4.300 juta biaya lokal.
“Tapi kalau sudah embarkassi antara maka pemda yang harus mendanai untuk biaya lokal tapi manfaatnya untuk kedepan kalaubisa menjadi embarkassi antara diharapkan bisa menjadi embarkassi penuh,” ujar Kakanwil.
Terkait hal tersebut, kakanwil mengatakan bahwa penyelenggarakan haji bukan hanya dikementerian agama namun juga di daerah.
“Bapak Gubernur sebagai koordinator, saya sebagai kepala staff jadi saya harus melapor proses penyelenggaraan haji kepadabapak Gubernur. ini sudah amanah uu no 13 thn 2008 kaitannya dengan pelayanan pembinaan dan perlindungan,” terang kakanwil
Harapan Kakanwil Kemenag kepada para jamaah agar sepulang ke Indonesia membawa kebaikan dan bisa menjadi perekat umat
“Setelah jamaah berangkat mereka membersihkan hati harus berniat menuju ke sana untuk mendapatkan keridhoan ALLAH,kembalinya jamaah ini membawa virus-virus kebaikan bisa menyebar kepada masyarakat. jangan pulang jadi provokator, harus menjadi perekat umat menjadi teladan bagi masyarakat seperti yang dikatakan Wagub tahun lalu,’ Tandas Kakanwil (rfjs)
727 total views, 1 views today