Ikut Perkenalkan Alkitab Bahasa Manado, Walikota GSVL Ajak Jemaat Doakan dan Sukseskan Manado Fiesta 2017

Manado, sulutexpress.com-Hajatan akbar Manado Fiesta 2017 kembali menggema dalam ibadah syukur hari Minggu (06/08/2017) kemarin, di jemaat GBI Marina Plaza Kecamatan Wenang, dan diikuti dengan sosialisasi diterbitkannya Alkitab Bahasa Manado yang baru diluncurkan Sabtu akhir pekan kemarin.

Hal itu diungkapkan Walikota Manado DR Ir GS Vicky Lumentut SH MSi DEA, saat menyampaikan sambutan usai ibadah yang dipimpin Pdt Aryanto Cokro dari Jakarta. Dijelaskan Walikota GSVL, kesuksesan pelaksanaan iven pariwisata Manado Fiesta 2017 yang akan digelar 1-10 September yang didalamnya ada Fisco (Fish n Coral), Food, Fun Music, Fashion, Fair, Flying, dan termasuk didalamnya ada Faith atau Thankgiving alias pesta pengucapan syukur masyarakat Kota Manado.

Itu semua terletak pada partisipasi masyarakat, salah satunya adalah peran masyarakat dalam menjaga keamanan dan kebersihan lingkungan. “Mari kita ciptakan dan tampilkan kerukunan di hajatan Thanksgiving, dengan terus menjaga keamanan dan kebersihan wilayah masing-masing. Kita harus jadi garda terdepan untuk bisa mensukseskan Manado Fiesta, jadi mari kita Doakan dan Sukseskan hajatan akbar tersebut,” ujar Walikota dua periode itu.

Lanjutnya, menghadapi pelaksanaan karnaval yang mengangkat kehidupan biota laut di Teluk Manado, Jemaat GBI Marina Plaza diajak untuk dapat berpartisipasi selain menonton juga bisa ikut terlibat dalam setiap iven yang akan dilakukan khususnya hajatan Faith yakni Thanksgiving atau pengucapan syukur 10 September nanti.

“Pada tanggal 2 September nanti, ada karnaval dan pawai mobil hias yang disebut Fish n Coral (Fisco). Semoga itu bisa jadi tontotan dan hiburan gratis, guna mengangkat kemajuan sektor pariwisata di daerah Nyiur Melambai Sulut khususnya ibukota Manado,” tandas Walikota GSVL, yang juga personil Majelis Pertimbangan Sinode GMIM.

Dalam ibadah tersebut, Walikota GSVL juga ikut memperkenalkan kehadiran ayat suci umat Nasrani yakni Alkitab Bahasa Manado yang baru diluncurkan akhir pekan kemarin. Dimana, warga jemaat diharapkan tak malu-malu lagi dalam mempraktekkan bahasa Manado khususnya dalam setiap kesempatan beribadah.

“Dialek bahasa Manado dalam Alkitab ini, tidaklah terlalu vulgar namun mungkin sedikit unik saat mendengarnya karena belum terbiasa. Untuk itu mari kita mulai membiasakannya, karena saat ini Alkitab Bahasa Manado sudah terbit meski butuh waktu sekitar 15 tahun untuk dirumuskan sejumlah pihak,” ungkap Walikota GSVL seraya membacakan satu ayat Alkitab Perjanjian Baru Bahasa Manado tersebut diikuti canda tawa jemaat yang ada karena belum terbiasa. Tampak hadir dalam ibadah tersebut Ketua Tim Penggerak PKK Kota Manado Prof DR Julyeta PA Lumentut Runtuwene MS, Pdt John Slat dan para jemaat GBI Marina Plaza

 

 

Walikota GSVL Akui Peluncuran Alkitab Bahasa Manado Tercatat Dalam Sejarah

 

SEJARAH baru tercatat di Kota Manado dengan diluncurkannya Alkitab Perjanjian Baru dalam Bahasa Manado. Peluncuran tersebut dilaksanakan dalam bentuk ibadah berbahasa Manado yang dipimpin Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Pdt DR HWB Sumakul MTh, di jemaat GMIM Kinamang Kairagi Dua, Kecamatan Mapanget, Jumat (04/07/17) lalu.

Walikota Manado sekaligus Ketua Umum Panitia Pelaksana DR Ir GS Vicky Lumentut SH MSi DEA mengatakan, dengan diluncurkannya Alkitab Perjanjian Baru dalam Bahasa Manado ini, semakin memperkaya budaya masyarakat lokal. Disamping itu, GMIM dan Kota Manado akan menjadi pelaku sejarah.

“Hari ini, di gereja GMIM Kinamang ini, akan tercatat dalam sejarah bahwa Alkitab Perjanjian Baru dalam Bahasa Manado telah ada. Dan kita semua akan pula disebut sebagai pelaku-pelaku sejarah. Karena itu, peluncuran Alkitab ini merupakan momentum yang sangat strategis untuk kita yang ada di Manado,” ujar Walikota GSVL.

Menurutnya, proses penerbitan Alkitab berbahasa Manado itu memerlukan waktu 15 tahun. Serta melibatkan berbagai pihak, termasuk penterjemah dan konsultan dari luar negeri.

“Untuk menterjemahkan Alkitab kedalam bahasa daerah khususnya bahasa Manado memerlukan waktu yang sangat lama. Untuk Alkitab Perjanjian Baru dalam bahasa Manado ini, butuh waktu 15 tahun sebelum diluncurkan saat ini. Karena, tidaklah mudah untuk menerbitkan Alkitab seperti ini, harus melalui kajian, penelitian dan proses yang panjang,” tandas salah seorang personil Majelis Pertimbangan Sinode (MPS) GMIM tersebut.

Akan hal tersebut, sebagai Ketua Umum Panitia Pelaksana yang juga pemimpin di Kota Manado, Walikota GSVL mengusulkan untuk membangun monumen peluncuran Alkitab Bahasa Manado di sekitar gereja GMIM Kinamang.

“Saya mengusulkan, apalagi Kota Manado telah menjadi salah satu daerah tujuan wisata, kalau disetujui BPMS GMIM kita bangun monumen disini. Supaya, wisatawan yang datang ke Manado boleh menikmati sekaligus mengabadikan peristiwa bersejarah ini,” tandas Walikota GSVL, seraya berharap kedepan akan diterbitkan Alkitab Perjanjian Lama berbahasa Manado. Sementara, Ketua BPMS GMIM Pdt DR HWB Sumakul MTh yang memimpin ibadah menyatakan, Alkitab Perjanjian Baru dalam bahasa Manado adalah sesuatu yang baru di Manado, sehingga membutuhkan koreksi.

Meski demikian, penterjemahan Alkitab dalam bahasa Manado ini memudahkan orang Manado untuk berkomunikasi memahami bahasa daerahnya sendiri.

“Bahasa Manado ini merupakan salah satu dari sekian banyak bahasa yang ada di dunia ini. Dengan adanya Alkitab berbahasa Manado khususnya Perjanjian Baru, mau mengajarkan kepada kita semua bahwa penyampaian firman Tuhan oleh Yesus Kristus juga harus ada dalam bahasa lokal yang mudah dimengerti dan dipahami,” ujar Pdt Sumakul.

Dikatakan, GMIM sebagai wadah organisasi gereja hanya memfasilitasi saja, sedangkan untuk pemanfaatan Alkitab berbahasa Manado ini, bisa digunakan oleh seluruh umat Kristen di Sulawesi Utara. “Mudah-mudahan Alkitab ini, membawa berkat bagi kita di tanah Minahasa dan Sulawesi Utara yang kita cintai bersama,” tukasnya.

Untuk diketahui, penerbitan Alkitab Perjanjian Baru dalam Bahasa Manado merupakan kerjasama GMIM, Lembaga Alkitab Indonesia dan Wyceliffe Bible Translators Inc sebuah lembaga donor internasional yang memberi bantuan untuk penterjemahan Alkitab. Acara yang berlangsung sederhana namun sarat makna itu, diisi dengan pementasan seni teatrikal, tarian budaya, solo serta diwarnai dengan prosesi penyerahan Alkitab oleh Walikota GSVL kepada Ketua BPMS GMIM. Tampak hadir, sejumlah tamu dari denominasi gereja, kalangan pemerhati dan perwakilan gereja baik di Indonesia maupun dunia, pimpinan LAI dan lembaga donor internasional serta para pendeta di lingkup pelayanan GMIM. (LIPSUS)

 914 total views,  2 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *