Wagub Kandouw Hadiri Rakor Penyerahan Hasil Seleksi Kompetensi Dasar Guru Garis Depan (GGD) 2016
Jakarta, sulutexpress.com-Dalam rangka implementasi Nawa Cita ke-3 Presiden Joko Widodo yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam Kerangka Kesatuan Republik Indonesia.
Maka digelar rapat Koordinasi dalam rangka Penyerahan Penetapan Kebutuhan Formasi dan Hasil seleksi Kompetensi Dasar Guru Garis Depan (GGD) 2016, dimana Wakil Gubernur Steven O.E Kandouw hadir untuk mengikuti rapat tersebut yang dilaksanakan di Hotel Grand Sahid Jaya, jalan Jenderal Sudirman Kav 86 Jakarta Pusat, Jumat (16/06).
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi melalui surat nomor B/2637/07/2016 tanggal 28 juli 2016 tentang Formasi Guru Garis Depan Kementerian Pendidikan dan kebudayaan telah menyetujui penambahan kebutuhan pegawai aparatur sipil negara du bidang pendidikan melalui pengadaan CPNS GGD.
Untuk diketahui CPNS GGD atau CPNS Guru Garis Depan adalah merupakan calon pegawai negeri sipil yang proses penerimaannya menggunakan alokasi formasi CPNS daerah, akan tetapi proses seleksinya dikoordinasikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Rangkaian proses penerimaan CPNS GGD, mulai dari pendaftaran, seleksi administrasi, seleksi kompetensi dasar, seleksi tes kompetensi bidang hingga proses pengumuman kelulusan dikoordinasikan oleh Kementerian Pendidikan dan kebudayaan bukan dari Pemerintah Provinsi maupun pemerintah kabupaten.
Alokasi formasi CPNS GGD ditetapkan oleh kementerian PAN RB setelah sebelumnya pemerintah daerah/kabupaten mengajukan kekurangan guru dan tenaga pengajar di daerahnya masing masing, terutama di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
Dan tentu saja proses pengajuan haruslah melewati beberapa fase dan salah satu fase terpenting adalah analisa jabatan. Analisa jabatan itu sendiri bisa disebut sebagai suatu proses kegiatan pengumpulan, penilaian dan penyusunan berbagai informasi secara sistematis yang berkaitan dengan jabatan dengan tujuan untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
Para guru GGD tersebut akan mendapat gaji pokok dari Pemda dan mendapat tunjangan khusus dari pemerintah pusat. Mereka terhitung PNS pusat yang dipermanenkan di daerah. Para guru tersebut akan mengabdi di tempat daerah 3T secara permanen.
Kehadiran guru GGD di daerah 3T diharapkan dapat memberikan contoh yang baik bagi masyarakat sekitar, terutama murid dan masyarakat lingkungan sekolah. Pasalnya, menjadi guru di daerah terpencil tentu bukan hanya sebagai pengajar tetapi harus dapat menjadi inspirasi dan teladan. Maka sangat dibutuhkan sikap loyalitas untuk dapat ditiru.
Program guru garis depan atau GGD hanya bisa diikuti oleh sarjana yang pernah ikut dalam program SM3T, hal tersebut merupakan ketetapan pemerintah, karena program GGD adalah program yang terintegrasi dengan program SM3T jadi bisa dipastikan bahwa tidak semua pihak bisa mendaftar menjadi guru garis depan (GGD), melainkan hanya orang tertentu yang memenuhi kualifikasi dan syarat yang telah ditetapkan pemerintah yang bisa mendaftar menjadi guru GGD.
Kegiatan ini direncanakan berlangsung dari tanggal 16 s/d 17 Juni 2017. (Onal/tim)
927 total views, 2 views today