Seriusi Persoalan Sampah di Manado, Walikota GSVL Bangun TPSS di 11 Kecamatan
Manado, sulutexpress.com—Walikota Manado DR Ir GS Vicky Lumentut SH MSi DEA (GSVL), terus berkomitmen untuk memperkenalkan Kota Manado ke Dunia Internasional terutama di bidang pariwisata. Untuk menunjang hal tersebut, Pemkot Manado terus berbenah, salah satunya terkait kebersihan lingkungan alias masalah sampah.
Apalagi, pada bulan September 2017 nanti, Kota Manado akan melaksanakan iven akbar berskala internasional yang dikemas dalam paket program Manado Fantastic Festival (MFF) 2017. Tentunya, wisatawan dari berbagai Negara menjadi tujuan dari paket program yang dilaksanakan Pemerintah Kota (Pemkot) Manado.
LANGKAH Pemerintah Kota (Pemkot) Manado dalam mengatasi persoalan sampah di daerah ini perlu mendapat dukungan penuh masyarakat. Pasalnya, dengan volume sampah yang meningkat dari waktu ke waktu, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang dimiliki Pemkot Manado di Sumompo, tidak mampu lagi menampung.
Bahkan, sekarang ini sudah tidak layak lagi sebagai TPA karena sudah membukit.”Kondisi TPA kita di Sumompo sekarang ini sudah tidak layak lagi sebagai tempat penampungan sampah karena sudah membukit. Ini akibat bencana banjir yang terjadi tahun 2014 lalu. Dimana, TPA kita menjadi tempat untuk membuang puing-puing atau sampah banjir yang sangat banyak. Sehingga, TPA kita tidak lagi lembah tetapi sudah menjadi bukit dan tidak layak lagi,” ujar Walikota GSVL, saat meninjau TPA Sumompo bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Manado DR Peter KB Assa, Kepala Bapelitbang Kota Manado DR Linny Tambayong dan Kadispora Dra Lenda Pelealu Sabtu (01/04/2017) sore akhir pekan lalu.
Melihat kondisi TPA Sumompo seperti itu, Walikota Manado DR Ir GS Vicky Lumentut SH MSi DEA mengambil terobosan dengan membangun Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) di 11 kecamatan. Selanjutnya, memberikan bantuan motor sampah kepada 504 lingkungan.
“Saya berusaha mencari jalan keluar bagaimana mengatasi persoalan sampah ini. Makanya, sekarang ini kita sedang menyiapkan TPSS di 11 kecamatan, serta memberikan bantuan motor sampah kepada 504 lingkungan. Nantinya, TPS (Tempat Pembuangan Sementara) yang ada di pinggir jalan akan kita bongkar,” jelas orang nomor satu di Manado itu.
Lanjut dikatakan Walikota GSVL, di TPSS yang ada di setiap kecamatan sampah akan dipilah sebelum di bawa ke TPA.”Sampah mana yang bisa didaur ulang akan dipilahkan, mana yang bisa dimanfaatkan untuk dijadikan kerajinan tangan akan diisendirikan, dan mana yang sama sekali tidak dapat digunakan akan dibawa ke TPA,” jelas Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI).
Walikota dua periode itu menyatakan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara dibawah kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey SE dan Wakil Gubernur Drs Steven O Kandouw, yang akan membangun TPA Regional di wilayah Wori, Kabupaten Minahasa Utara.
“Terima kasih saya atas nama pemerintah dan masyarakat Kota Manado kepada Pak Gubernur yang akan membangun TPA Regional. Nantinya, sampah yang masuk kesana dari Manado, Bitung, Tomohon dan Minahasa,” tukasnya.
Terkait piala Adipura, dikatakan Walikota GSVL, jika sanitary landfill (buang lalu di timbun) TPA menjadi syarat utama penilaian, Kota Manado tidak akan pernah mendapat penghargaan dibidang kebersihan tu.”Meskipun secara umum kota kita bersih, namun jika TPA kita masih seperti ini tidak lagi sanitary landfill, sampai apanpun kita tidak akan mendapat Adipura. Tapi yang terpenting Kota Manado kita bersih dan nyaman, karena bersih itu pasti warganya akan sehat,” pungkas pemimpin pilihan rakyat Manado yang dikenal intens terhadap persoalan kota.(LIPSUS)
1,017 total views, 2 views today